gak banyak orang yang senang memelihara kura-kura karena kebanyakan kura-kura gak bisa diajak main seperti kucing, anjing, atau hewan peliharaan yang lain. Tapi kura-kuraku malah maunya maiiinn aja.
Oke, sebelumnya kenalkan ini kura-kuraku, namanya Nanaw. Aku sudah memeliharanya setahun lebih. foto ini diambil beberapa bulan yang lalu, kalau sekarang sih gedenya sudah hampir menutupi telapak tangan orang dewasa.
Nanaw bukan satu-satuya kura-kuraku, aku juga punya dua kura-kura lagi yang ukurannya lebih kecil dari Nanaw. Namanya Shinta dan Jojo. Berhubung aku gak punya foto terbarunya mereka, jadi inilah foto
mereka waktu masih bayi banget. yang paling atas itu Jojo, di tengah Nanaw, dan yang paling bawah Shinta.
Aku kenal dengan makhluk yang bernama kura-kura ini sejak aku SD. waktu aku SD tiba-tiba ada yang memberi kura-kura ke keluargaku. Malam itu tante dan nenekku mandiin tuh kura-kura karena kura-kuranya kotor terus tempurungnya disikat. aku cuma bisa ngeliatin aja tuh kura-kura. jangankan megang, mendekat aja aku gak berani. Kura-kuranya jelek, warna tempurungnya hitam, ukurannya gede banget, terus dia gak pernah gerak, selalu nyembunyiin kepalanya di dalam tempurung, sekalinya keluar wajahnya itu loh serem dengan kuku-kukunya yang panjang. Nah sekarang aku tau kalau kura-kura pertamaku itu jenis kura-kura ambon. beberapa hari kemudian, gak tau gimana ceritanya tiba-tiba pagi itu kura-kuraku dinyatakan mati, katanya sih gara-gara nelen kamper. gak elit banget kan matinya?
Entah berapa tahun setelah kematian kura-kuraku itu, ada lagi yang menghibahkan kura-kura ke keluargaku. waktu itu aku juga masih SD dan kura-kura yang didapat juga sama jeleknya dengan kura-kura yang dulu -___-" ukurannya juga lebih besar tapi aku sudah mulai berani pegang dengan syarat kepala dan kakinya gak lagi keluar. tapi memang sih kura-kuraku waktu itu jarang banget keluar kaki dan kepalanya, sama sekali bukan hewan peliharaan yang menyenangkan. masak tiap kali pengen lihat dia jalan aku harus ngintipin dulu di balik pintu soalnya kalo ada orang pasti langsung sembunyi lagi. Kura-kuraku dibiarin gitu aja di halaman belakang, aku juga gak tau di makan apa dan kenapa bisa bertahan hidup lama di rumahku. Sampai pada suatu hari keluargaku sudah tidak mampu lagi membiayai dan merawatnya (loh?) akhirnya tuh kura-kura dititipin di rumah tanteku yang kebetulan juga dia melihara kura-kura. Ngomongin soal kura-kura tanteku, pas masih kecil lucuuuu banget, warnamya hijau, trus ditempatin di toples yang isi air. jadi kura-kuranya berenang renang gitu. Jadilah kura-kuraku yang diberi nama Karim tinggal sama si Karel (kura-kura tanteku) sampai akhir hayatnya.
Nah pas aku kuliah, ada lagi nih cerita tentang si kura-kura. gak tau kenapa keluargaku ini selalu dapat rezeki kura-kura dari orang. Karena aku kuliahnya di luar kota, jadi aku gak tau kabar-kabari di rumah. Nah waktu aku pulang tiba-tiba di belakang rumah ada sesosok kura-kura hitam yang ukurannya lebih gede dari 2 kura-kura yang dulu sedang bersantai dalam bak pink berisi air. bukan cuma itu, yang bikin kaget lagi tuh kura-kura kepalanya di luar terus, gak punya takut sama manusia. Tapi sayangnya dua minggu kemudian lagi-lagi kura-kura peliharaan keluargaku mati. katanya gara-gara kepanasan. aneh-aneh aja.
Dari situlah rasa penasaranku tentang kura-kura jadi bertambah. akhirnya aku mantapin hati untuk beli sepasang kura-kura. Jadilah aku bersama kekasih tercinta pergi ke pasar ikan beli kura-kura yang belakangan diketahui kalau kura-kura yang dijual disitu jenis kura-kura brazil atau lebih dikenal dengan RES (Read Ear Slider). Seneng banget rasanya akhirnya kesampean juga beli bayi kura-kura. Ukurannya cuma seujung jari, warna tempurungnya hijau, warna kulitnya kuning-hijau, lincah banget, gak gigitan, pokoknya aku sayaaaang banget sama sepasang kura-kura baruku. Namanya Chacha dan Nanaw. Tapi hari pertama beli aku sudah stress dibuatnya, kura-kuraku gak ada yang mau makan. cari cara di internetnya trus diterapkan gak ada yang berhasil. dan apesnya lagi di hari kedua bersama mereka, si pacar dengan asyiknya main sama Chacha di tengah kegelapan malam dan tiba-tibaaaaa Chacha bunuh diri !!! dia lompat ke dalam got :'( huaaaaaa hancur banget rasanya hatikuuu baru beli kok sudah begituuu.
Akhirnya si Nanaw melanjutkan hidup sendiri tanpa pendamping. seminggu setelah di adopsi, Nanaw mulai melahap makanannya. Aku mulai menikmati hari-hariku sebagai maminya Nanaw (?) tiap pagi aku ganti air di kandangnya, sepulang kuliah aku keluarin dari kandang terus aku ajak main-main di lantai, Nanaw suka banget kalau kepalanya di elus-elus, lalu dia akan tertidur di tanganku. Tiga bulan kemudian mama beli kura-kura sejenis Nanaw yang bayi juga. namanya Shinta dan Jojo tapi yang dua itu dirawat di rumah, sedangkan si Nanaw kemanapun selalu ikut aku pergi. Setiap weekend Nanaw aku ajak pulang naik motor ke Bangkalan, kemanapun aku pergi si Nanaw pasti akan selalu ikut.
Semakin gede, si nanaw tambah pinter. Setelah hampir setahun tinggal sama aku, si Nanaw sudah bisa diajak bersalaman loh. pinteeeeerrr banget pokoknya dia. Kalau makannya disuapin gak pernah gigit. jadi tambah sayaaannng. Setiap aku pulang sekolah si nanaw pasti tau dan akan sibuk ketok-ketok akuariumnya yang aku taruh di sebelah pintu kamarku. Walaupun si Nanaw ini kura-kura air, tapi dia gak bisa berenang :D kenapa? karena badannya gendut dan gak pernah aku ajakin renang. Tapi tiap kali main sama papinya (si pacar) pasti diajakin renang, hasilnya? Nanaw gak bisa seimbang di air dan pasti badannya miring-miring.
Ada orang yang beranggapan, semakin besar nanti si kura-kura pasti tambah ganas dan jadi suka gigit. aku gak mau itu terjadi sama si Nanaw. bahkan aku berani cium kepalanya dan dia sama sekali gak gigit. Aku ajakin di main sesering mungkin. Tapi lama-kelamaan berhubung jadwal kuliah semakin padat aku jadi jarang menghabiskan waktu sama nanaw lagi, kandangnya jarang aku bersihkan dan dia pun jarang aku kasih makan. Terakhir kali aku pernah gak bersihin kandangnya dan gak ngajak dia main selama 3 minggu. bahkan aku kasih makan dia cuma 3 hari sekali. dan apa akibatya?? mungkin si Nanaw ngambek. pas aku mandiin seperti biasa, mulutnya mangap-mangap seperti mau gigit tanganku, cakarnya mencengkram tanganku kuat banget. aku jadi gak berani pegang dia lagi :( sekarang tiap kali aku mandiin pasti aku letakin di lantai terus aku sikat, gak seperti dulu yang aku letakin di telapak tangan lalu aku bersihkan tempurung, kepala dan jari-jarinya.
Intinya, nanaw sudah gak asik lagi diajak main. Mungkin ini salahku yang nyuekin dia. Nyesel sih, tapi mau gimana lagi? si Nanaw gak mau diajak baikan. Aku juga takut sekarang pegang-pegang dia, mulutnya itu lohh semakin hari mangapnya semakin lebaaarrr.
Pengeeeeenn banget minta maaf sama nanaw, tapi gak tau gimana caranya :(
Jadi kesimpulannya, siapapun orang yang sekarang jadi sahabatmu jangan sampai di sia-siakan, jangan sampe dicuekin. Gak enak kan marahan sama sahabat sendiri? Kura-kura aja ngerti, apalagi manusia. ya gak? :)
mampir ke online shopku ya disini
0 komentar:
Posting Komentar